"Wong Jowo iku dasare nrimo"
Orang Jawa itu pada dasarnya menerima apa adanya.
Banyak orang berpikir kalau semua orang Jawa pasti menerima apa yang diberikan kepadanya dan hanya sedikit yang meminta lebih, tapi tidak dipungkiri banyak dari mereka yang mengharap lebih. Barangkali karena inilah banyak orang luar Jawa yang menganggap orang Jawa malas, karena orang Jawa sudah puas dengan apa yang mereka dapatkan, dengan apa yang mereka capai saat itu.
Ada hal yang salah kaprah tentang kata arti nrimo disini. Nrimo memang berarti menerima apa adanya, tapi bukan berarti orang Jawa menerima semua tanpa mempertanyakannya. Nrimo disini memiliki arti ikhlas. Nrimo juga tidak terbatas pada menerima barang, tapi juga kondisi, keadaan. Karena itu, banyak orang Jawa dikenal dengan orang yang sabar. Sabar dan ikhlas menerima semua. Bersyukur atas karunia Tuhan. Itulah arti dari kata "nrimo" yang sebenarnya.
Dewasa ini budaya nrimo sudah berangsur luntur, menghilang oleh jaman, oleh modernitas. Banyak dari orang Jawa telah kehilangan jati dirinya, nilai luhur budayanya. Tak pelak banyak terjadi kecemburuan, iri, dengki, kebencian hanya karena tidak bisa nrimo, ikhlas dan bersyukur atas karunia Tuhan. Bukankah yang Tuhan berikan adalah yang terbaik bagi kita?