9.1.11

Faktor "U" atau Tren 2011

Sebelum pergi kemana-mana, pastikan anda tidak meninggalkan sesuatu yang nantinya akan membuat anda malu. Setidaknya itulah yang harus saya perhatikan mulai sekarang. Sebelum pergi, mengecek dulu semua barang, apakah sudah sesuai pada tempatnya atau belum.
Kejadian ini belum lama, mungkin minggu lalu, saat itu saya pulang kerja, dan hendak pergi ke tempat les. Karena waktu les masih agak lama, maka saya bermaksud untuk pulang ke mess terlebih dulu, terus baru pergi ke tempat les. Setelah sempat bersih-bersih, mandi, ngemil, tiduran sebentar, dan akhirnya tibalah waktunya pergi ketempat les. Setelah bersiap-siap pake baju necis, wangi-wangian pengusir lalat dan nyamuk, akhirnya saya bergegas pergi ketempat les yang jaraknya lumayan jauh, mungkin sekitar 4 km. Karena takut telat, saya sedikit tancap gas dijalanan. Setelah berlenggak-lenggok kiri-kanan selama sekitar 15 menit, akhirnya saya sampai di tempat tujuan. Tidak lama setelah saya datang, datanglah seorang murid yang bermaksud untuk les. Saat itu saya masih tidak sadar dengan kesalahan yang terjadi pada diri saya. Dan tak satupun orang ditempat les yang menyadari adanya keanehan pada saya.

Akhirnya misteri pun terkuak, saat saya melihat kebawah, kearah kaki saya, ada suatu pemandangan ganjil. Spontan saya kaget, dan mengutuk kebodohan yang terjadi. Teman-teman dan para murid yang ada di tempat les langsung melihat saya yang sedang ngomong sendiri. Spontan mereka juga tertawa melihat kebodohan yang saya lakukan. Dan kebodohan itu adalah, saya memakai sandal beda sebelah. Bisa dibayangkan, betapa bodohnya. Mungkin ini karena faktor "U" (usia) atau mungkin karena saya sendiri yang sedang ceroboh tidak memperhatikan dulu sandal yang saya kenakan. Yah, semoga kejadian ini tak akan terulang di tempat yang salah lagi. Coba bayangin klo hal ini terjadi sewaktu sedang main ke Mall, bisa tutup muka pake plastik nih, atau beralasan kalau tren 2011 harus pakai sandal beda sebelah, bahasa kerennya sih SANDAL SELEN.



3.1.11

Pasang Telinga saat di Bandara

Kalau anda pergi ke bandara, jangan takut tertinggal pesawat, karena biasanya pengumuman tentang keberangkatan suatu pesawat biasa diumumkan lewat microphone. Selain itu, bila ada seorang penumpang yang belum naik kedalam pesawat, maka akan di panggil juga lewat microphone, untuk segera naik kedalam pesawat. Tapi, pagi tadi saya melihat satu hal yang cukup lucu. Di bandara Internasional Soekarno - Hatta, saya melihat dua orang petugas bandara sedang berlari-lari sambil berteriak memanggil nama seseorang yang belum masuk kedalam pesawat. Sungguh lucu karena sebenarnya hal itu bisa dilakukan menggunakan microphone yang tentu saja menghemat waktu dan pastinya bisa di dengar oleh seluruh orang di seluruh bagian terminal. Yang lebih lucu lagi, seorang petugas berteriak memberitahukan tujuan pesawat, "Malang…Malang…". Padahal di bagian lorong ada sebuah tv yang mencantumkan tujuan dari pesawat tersebut dan sebelumnya saya mendengar pengumuman tentang tujuan pesawat tersebut. Mungkin saja karena tidak puas, maka seorang petugas keluar sambil teriak-teriak. Hal ini mengingatkan saya dengan terminal angkot atau terminal bus, dimana sang kernet atau kondektur biasa berteriak tentang tujuan bus untuk mencari penumpang. Apakah karena namanya sama - sama terminal?

Setelah turun dari pesawat, biasanya kita langsung menunggu di conveyor belt untuk mengambil barang bawaan kita yang sebelumnya disimpan di dalam bagasi. Conveyor Belt itu sendiri biasanya di buat meliuk-liuk seperti ular, dan kita tinggal menunggu sampai barang - barang kita datang. Pengalaman saya, conveyor belt paling bagus adalah di terminal Mandala di bandara Soekarno - Hatta, karena selain tempatnya yang luas dan bersih, kita juga tidak perlu berdesak-desakan. Lain ladang, lain jangkrik. Berbeda dengan Bandara Sultan Syarif Qasim di Pekanbaru, kita harus bersedia berdesak-desakkan untuk mencari spot yang pas saat menunggu barang kita, karena conveyor belt disini cuma sepanjang kurang lebih 5 meter, jadi bisa di bayangkan berapa banyak orang yang berdesakkan menunggu barang - barang yang datang dari bagasi. Kalu dilihat sih lebih mirip orang antri sembako di kelurahan gitu. Tapi kalau anda tidak ingin repot berdesak - desakkan, anda bisa menyewa seorang portir untuk mencarikan barang anda.