Terkadang merendahkan diri itu perlu agar orang yang bersangkutan mau menolong kita, bahkan mencaci diri kita sendiri.
selang beberapa hari, saya kembali lagi untuk mengumpulkan berkas permohonan pembuatan passport. Saat itu saya bertemu lagi dengan petugas yang sebelumnya telah menolak untuk menerima berkas saya, karena saat itu sudah jam setengah 4 dan mereka beralasan akan beres-beres karena sudah jam pulang. Tidak lama setelah saya mengumpulkan berkas-berkas tersebut, nama saya di panggil dan ternyata berkas saya tidak lengkap, kurang surat keterangan bekerja. Diantara lima berkas, hanya tiga berkas yang tidak lolos, padahal setahu saya, semua berkas tidak menyertakan surat keterangan kerja didalamnya. Spontan saya tanya lagi untuk memastikan, bagaimana dengan kedua berkas bernama xxx dan yyy, dan petugas tersebut menjawab berkas mereka lengkap. Hal ini tentu membuat saya kaget dan akhirnya saya harus balik kekantor untuk meminta surat keterangan kerja, karena surat tersebut tidak bisa diberikan nanti saat wawancara. Setelah semua lengkap, kami kembali lagi kesana untuk mengumpulkan berkas-berkas tersebut..
Siangnya, seorang teman saya menanyakan berkas asli kepunyaan dia dan istrinya, setelah dicek ternyata kurang satu, KTP teman saya. Kami berdua berencana untuk kembali ke kantor imigrasi bermaksud untuk meminta KTP asli kepunyaannya, karena KTP tersebut dia dapatkan setelah membayar uang sekitar 1,5 juta. Gila, saya dulu bikin KTP di Salatiga hanya bayar 6 ribu, tapi di Pekanbaru harus bayar 1.5 juta untuk 2 KTP dan 1 KK - setelah saya konfirmasi ulang ternyata lewat "pintu belakang".
Sesampainya disana, ternyata petugas tersebut tidak kooperatif, dan menyalahkan saya karena tidak mengecek. Sontak saya kaget, bukannya dia yang bertugas mengecek, dan kami datang dengan baik-baik hanya untuk mengambil KTP "mahal" teman saya. Disana kami dimarahi habis-habisan dan saya cuma bisa minta maaf, walaupun sebenarnya kami tidak salah. Mereka tetap bersikeras tidak mau mengambilkan dengan alasan semua berkas sudah masuk dan susah mencarinya. Bukannya berkas itu hanya masuk sekitar 1.5 jam yang lalu. Buset, ni petugas malas banget carinya. Mereka malah asik menyulut rokok, padahal masih jam kerja - sekitar jam 11 siang. Saya agak sedikit emosi, ingin rasanya melempar petugas tersebut dengan helm - kebetulan saat itu saya sedang membawa helm, tapi apa daya, kami hanya bisa bersabar dengan tingkah para petugas imigrasi yang tidak kooperatif dan memalukan. Akhirnya setelah lama memohon, merendahkan diri sendiri, dan mereka puas memarahi kita, akhirnya dia mau mengambilkan KTP teman saya. Taukah kalian, untuk mengambil KTP yang katanya susah dicari tersebut hanya memakan waktu tidak lebih dari 5 menit.. Memang dasar petugas malas!!
Kejadian diatas terulang lagi, saat saya bermaksud menanyakan nomor passport, karena saya butuh nomor tersebut untuk membeli tiket. Sialnya, kuitansi pembayaran milik salah satu teman saya terselip didalam map permohonan passport dan saya menggunakan KTP teman saya tersebut untuk meminta nomor passport. Hal yang sama terjadi, petugas tersebut bersikeras tidak mau mencarikan dengan alasan sangat susah mencarinya. Setelah puas memarahi saya, dia mengetikkan sesuatu dikomputer dan JREENGGG,,, dia menemukan nomor passport teman saya dalam waktu kurang dari 1 menit didalam komputer tersebut, padahal tadi dia bersikeras tidak mau mencarikan dengan alasan susah carinya. Sungguh ajaib!!Ternyata orang-orang disini suka memarahi orang lain dulu, baru mau membantu dan memberi tahu apa yang kita mau..
PS:bersabarlah kalau anda ke Pekanbaru dan berurusan dengan orang pemerintahan, mereka lebih suka menggunakan otot dulu sebelum bertindak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar